Selamat datang di website pembelajaran dan informasi Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Raden Paku Wringinanom, Gresik |Kisi - Kisi Ujian Teori Kejuruan sudah dapat di download di link yang tersedia|Tanggal 2 Januari 2018 Semua Peserta Didik masuk kembali seperti biasa | Selamat datang di semester genap

Jumat, 21 Juli 2017

Memahami Konsep Rancang Bangun dan Konfigurasi Jaringan WAN


Selamat datang pada pertemuan E-Class TKJ kali ini. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang sebuah materi yang nantinya akan dipelajari bagi peserta didik yang sedang duduk dikelas XI dan Kelas XII. Materi ini akan membahas tentang "Merancang Bangun dan Menganalisa Jaringan WAN". Disini kita belum akan membahas tentang sebuah praktikum yang sangat sulit. Disini kita akan memahami terlebih dahulu konsep sebuah Merancang Bangun sebuah jaringan WAN.
Pada materi kita kali ini kita akan mengguanakan dua buah perangkat praktikum sekaligus. Untuk yang pertama kita akan melakukan perencanaan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracert. Selanjutnya untuk melakukan implementasi jaringan yang sudah anda susun kita akan terapkan pada Mikrotik RouterBoard atau kita bisa menggunakan aplikasi simulasi Oracle VirtualBox untuk melakukan installasi dan konfigurasi Mikrotik RouterOS.

Mengenal Rancang Bangun dan Mengkonfigurasi Jaringan WAN
Jaringan WAN atau Wide Are Network adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan wilayang yang sangat luas. Jaringan WAN identik dengan sebuah perangkat yang dinamakan dengan Router. Tentunya untuk membangun sebuah jaringan WAN anda membutuhkan minimal 2 buah router. Walapun pada kondisi realnya anda membutuhkan lebih dari itu. Router - Router tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya harus dilakukan sebuah konfigurasi. Untuk melakukan konfigurasi roter dapat dilakukan dengan beberapa cara. Namun yang paling penting disini adalah agar router - router tersebut dapat saling terhubung dan melakukan komunikasi maka anda perlu melakukan routing
Perancangan Bangun dan konfigurasi jaringan WAN meliputi analisis kebutuhan perangkat jaringan, pembuatan desain atau rancangan layout jaringan, pembuatan desain rancangan dengan menggunakan aplikasi simulasi packet tracert, dan melakukan konfigurasi static routing dan dinamic routing. 

Jenis - Jenis Routing Pada Router
Untuk melakukan konfigurasi router dalam konteks kita membuat sebuah tabel routing, atau agar router - router dapat saling terhubung dan berkomunikasi. Routing ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu static routing dan dinamic routing. dan Untuk melakukan konfigurasi itu kita nanti akan meminta bantuan dari aplikasi simulasi Cisco Packet Tracert. Anda dapat melakukan konfigurasi dengan menggunakan CLI ataupun GUI. 
Static Routing, merupakan suatu mekanisme routing yang tergantung pada tabel routing dengan konfigurasi yang diset secara manual oleh para administrator jaringan. Sebuah jaringan yang terdiri dari 2 sampai 3 router atau lebih sering menggunakan static routing. Static routing harus dikonfigurasi secara manual dan diperbaiki secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi tabel routing secara dinamis dengan router - router lainnya. Router meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya berdasarkan rute yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak akan pernah berubah, kecuali jika dirubah secara manual oleh administrator. Berikut akan ditampilkan kelebihan dan kelemahan sebuah static routing.
No
Aspek
Kelebihan
Kekurangan
1.
Penggunaan Next Hope Dapat mencegah terjadinya error dalam penerusan paket ke router tujuan, apabila ruter yang akan meneruskan paket memiliki link yang terhubung dengan banyak router. Hal ini disebabkan router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan.
Next hop cocok digunakan untuk jaringan multi access network atau point to multi point.
Static Routing yang menggunakan next hope akan mengalami multiple lookupatau lookup yang berulang. lookup yang pertama yang akan dilakukan adalah mencari jaringan tujuan, setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari antar muka mana yang digunakan untuk menjangkau Next hopnya.
sementara untuk jaringan point to point, exit interface lebih cocok untuk mengkonfigurasi static routing.
2.
Penggunaan Exit Interface Proses Lookup hanya akan terjadi satu kali (single lookup) karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui antarmuka yang sesuai pada tabel routing. Kemungkinan akan terjadi error ketika meneruskan paket. Jika link router terhubung dengan banyak router, router tidak bisa memutuskan router mana yang menjadi tujuan. Karena tidak adanya next hop pada tabel routing sehingga akan terjadi error.
3.
Aplikasi / Penerapan Bagus untuk pembelajaran dalam pemahaman konsep routing. sulit diterapkan pada jaringan WAN yang luas dengan banyak router.
4.
Kasus tertentu (menggunakan 1 router) Jika jaringan WAN hanya menggunakan 1 buah router. Tabel Routingnya tidak perlu dibuat. Pembuatan tabel routingnya lebih susah jika dibandingkan dengan tabel Dynamic Routing.

Dinamic Routing, Dynamic Router adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel dynamic routing, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. Dinamic Routing mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket - paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket. Rute pada dinamic routing berubah sesuai dngan pelajaran yang didapatkan oleh router. Berikut akan ditmpilakan kelebihan dan kekurangan dynamic routing.
No
Aspek
Kelebihan
Kekurangan
1.
Penggunaan Next Hope Tidak memerlukan adanya next hop Harus mengetahui alamat jaringan (Net ID) yang berhubungan langsung dengan router tersebut.
2.
Kompleksitas Protokol Routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat.
-
3.
Pemilihan Jalur protokol Routing didesain tidak hanya untuk beralih ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
-
4.
Kemudahan pembuatan tabel routing lebih mudah jika dibandingkan dengan tabel static routing
-
5
Otomatisasi Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator, namun dilakukan secara otomatis oleh router itu sendiri.
-
6
Kasus tertentu (menggunakan banyak router) Jika jaringan WAN menggunakan banyak router, dynamic routing akan lebih cocok untuk dipakai.
-
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama, dynamic routing perlu digunakan. Sebuah Dinamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan jarak terpendek antara peranti pengirim dan peranti tujuan.
Berikut ini adalah contoh dari dynamic routing yang sering digunakan, untuk medapatkan informasi lebih detail tentang contoh dibawah ini. Silahkan anda klik pada router yang akan anda ingin pelajari maka anda akan dibawa lebih dalam tentang contoh yang kita berikan disini.


Cukup panjang sekali pembahasan pada pertemuan kali ini. Hal ini tentunya akan membuat anda merasakan lelah. Bagi peserta didik dari SMK Raden Paku Wringinanom gresik, materi ini dapat akan disederhanakan kembali ketika masuk kedalam kelas praktikum. Buatlah sebuah rangkuman dengan menggunakan bahasa anda sendiri tentang pembahasan kali ini untuk membantu anda belajar. Sampai disini E-Class kali ini semoga pembahasan kali ini dapat bermanfaat untuk kita semua. 

1 komentar:

  1. apa perbedaan yang lebih sederhana mengenai RIP (Routing information Protocol), OSPF (Open Shortest Path First), EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protokol) yang lebih mudah untk dipahami?

    BalasHapus