Selamat datang di website pembelajaran dan informasi Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Raden Paku Wringinanom, Gresik |Kisi - Kisi Ujian Teori Kejuruan sudah dapat di download di link yang tersedia|Tanggal 2 Januari 2018 Semua Peserta Didik masuk kembali seperti biasa | Selamat datang di semester genap

Jumat, 04 Agustus 2017

Struktur Dasar Algoritma dan Menyajikan Algoritma

Gambar 1. Ilustrasi Percabangan
Selamat siang untuk semua peserta didik, khususnya untuk jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK Raden Paku Wringinanom. Saya berharap sebelum anda membaca materi ini silahkan anda membaca materi pertama dahulu yaitu tentang mengenal algoritma dan pengantar pemrograman terlebih dahulu. Karena disini kita lagsung akan membahas tentang struktur dasar dalam sebuah algoritma. Semoga tetap semangat dan selalu sehat untuk menghadapi setiap materi yang diberikan dalam E-Class. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang struktur dasar algoritma. Namun sebelum itu anda perlu mengetahui bahwa untuk menyajikan algoritma dapat dilakukan dengan tiga buah cara antara lain adalah :
  • kata
  • Pseudocode
  • Flowchart
Dari ketiga cara penyajian diatas yang paling banyak digunakan adalah flowchart. Mengapa demikian karena memiliki tampian visual dan simbol - simbol yang dapat mewakili setiap perintah yang akan kita kerjakan pada sebuah pemrograman. Berikut adalah beberapa simbol dalam menyajikan sebuah algoritma dengan menggunakan flowchart.
gambar 2. Simbol Flowchart dan Fungsinya.




Struktur Dasar Algoritma
Setelah memahami konsep dasar sebuah simbol flowchart diatas maka selanjutnya kita akan mencoba untuk memahami struktur dasar sebuah algoritma. Algoritma memiliki tiga buah struktur dasar antara lain adalah :
  • Sekuensial (runtunan)
  • Seleksi
  • Pengulangan
sebuah algoritma yang rumit ataupun sederhana pasti akan mengandung ketiga struktur dasar diatas. Untuk lebih jelas tentang struktur dasar diatas maka coba anda perhatikan penjabaran berikut ini. 

Struktur Skuensial
Pada Struktur Sekuensial langkah - langkah yang dilakukan dalam algoritma diproses secara berurutan, seperti pada gambar berikut ini. 
Gambar 3. Struktur Skuensial

Jika anda perhatikan gambar 3 diatas maka algoritma akan dieksekusi adalah langkah 1, selanjutnya ke langkah 2, dan berakhir di langkah 3. Sebuah algoritma tidak mungkin dimulai dari langkah 2 terlebih dahulu atau langkah 3 terlebih dahulu. Sebagai contoh ada sebuah segitiga siku - siku yang alas dan tingginya diketahui. Buatlah sebuah algoritma dengan menggunakan flowchart untuk sisi miringnya ?
Untuk menyelesaikan pertanyaan berikut ini saya akan mencoba untuk memberikan gambaran ilustrasi seperti tampilan berikut ini.
Gambar 4. Ilustrasi menghitung sisi miring


dari ilustrasi gambar 4 diatas maka kita dapat membuat sebuah algortima seperti pada tampilan dibawah ini.
Gambar 5. Flowchart Menghitung Sisi Miring
Cukup dengan menggunakan struktur skuensial kita sudah dapat memecahkan sebuah permasalahan seperti diatas. Ingat jangan sampai terbalik. Kalau sampai terbalik maka hasil anda akan menjadi salah tidak seperti yang diharapkan.

Struktur Seleksi
Struktur seleksi menyatakan pemilihan langkah yang didasari oleh pengambilan keputusan atau sebuah kondisi. Untuk mengambarkan sebuah keputusan dengan menggunakan flowchart maka anda harus menggunakan simbol belah ketupat. 
Gambar 6. Struktur Seleksi
Pada gambar 6 diatas didapatkan bahwa langkah 1 hanya akan dijalankan kalau kondisi bernilai benar, sedangkan langkah 2 akan dijalankan jika kondisi bernilai salah. Untuk mempermudah pemahaman anda maka coba anda cermati contoh berikut ini. Contoh Buatlah sebuah algoritma untuk menentukan bilangan terbesar dari dua buah bilangan x dan y. Bagaimana hasil dari flowchart soal tersebut. Coba anda perhatikan penjabaran di bawah ini.
Gambar 7. Hasil Flowchar mencari bilangan terbesar dari 2 bilangan
Dari flowchart diatas anda pasti akan mengajukan pertanyaan jika anda meneliti dengan benar. Sekarang kita coba untuk membahas secara terperinci dibawah ini.
  • langkah awal anda diminta untuk memasukkan dua buah bilangan yaitu disini dilambangkan dengan menggunakan variabel x dan y. Misalnya disini kita akan mengisikan variabel X = 5 dan variabel Y = 3. (angka yang dimasukkan bersifat bebas).
  • dilangkah kedua terdapat perintah (terbesar <-- X). Maksut dari kalimat ini adalah kita akan membuat seolah - olah bilangan terbesar adalah bilangan X. Maka dengan demikian dari langkah pertama kita mendapatkan hasil bahwa nilai X = 5. 
  • dilangkah ketiga anda dihadapkan oleh sebuah kondisi yang menanyakan (terbesar < y), maka dengan demikian kita coba perhatikan kembali pada langkah kedua. Pada Langkah kedua kita membuat seolah - olah yang memiliki nilai terbesar adalah 5. Maka pada langkah ke 3 ini kita akan menguji (terbesar < y) maka hasilnya adalah (5 < 3)mengapa terbesar berisi 5 ?. Seperti yang sudah saya jelaskan karena pada langkah kedua kita membuat permisalan jika yang terbesar adalah nilai x. Setelah dilakukan pengujian (5 < 3) bernilai salah maka yang belagsung selanjutnya adalah pilihan "Tidak".
  • Karena kita melewati kondisi tidak maka nilai yang merupakan terbesar adalah bilangan 5.
  • Maka pada langkah terakhir (Tampilkan terbesar) maka yang tampil adalah bilangan 5.
Bagaimana mudah bukan Sekarang coba anda balik. bagaimana jika X=3 dan Y= 5. Apa yang terjadi. Jika anda teliti maka akan medapatkan hasil yang sama pula dengan penjabaran diatas. Mengapa demikian. Cobalah lakukan maka nanti anda akan memahaminya.

Stuktur Pengulangan
Pengulangan menyatakan suatu tindakan atau langkah yang dijalankan beberapa kali. Struktur pengulangan disimbolkan sama dengan struktur seleksi yaitu dengan menggunakan simbol belah ketupat. Struktur pengulangan dibagi menjadi dua bagian yaitu :
  • Ulangi .... Selama ....
  •  Ulangi ....  sampai ....
Ulangi .... Selama ....
Prulangan ini adalah sebuah bentuk perulangan pertama. Flowchart dasar dari pengulangan jenis ini adalah seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 7. Struktur Perulangan While ... do...

Jika kita memperhatikan tampilan flowchart diatas maka dapat saya berikan penjelasan bahwa. Sebuah proses dapat berupa satu atau beberapa langkah. Sebuah proses dalam struktur perulangan ini bisa jadi tidak dijalankan atau dieksekusi sama sekali jika kondisi awal sudah bernilai salah. Ciri dari perulangan while .... do... adalah sebelum proses dijalankan maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu. Perulangan akan terus berlangsung selama kondisi masih benar. Jika kondisi berubah menjadi salah maka proses perulangan akan terhenti.

Ulangi .... Sampai .....
Struktu ulangi sampai atau dalam bahasa inggris kita menyebutnya dengan Repeat until memiliki flowchart seperti pada gambar 8.
Gambar 8. Struktur Perulangan repeat .... until....

sistem perulangan ini memiliki sifat yang hampir sama dengan while do namun sebenarnya berbeda. Perbedaan yang sangat menonjol adalah pada perulangan ini sebuah proses minimal dikerjakan satu kali sebelum nantinya akan dilakukan pengecekan.
untuk lebih memahami tentng perulangan diatas coba anda perhatikan contoh dibawah ini. Buatlah sebuah algoritma untuk menampilkan bilanga urut dari 1 hingga 10. (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10). Bagi manusia hal ini sangat mudah namun bagi mesin hal ini sangatlah sulit jika anda salah dalam melogika sebuah algoritma. Untuk menjawab pertanyaan diatas maka coba anda perhatikan gambar 9 berikut.
Gambar 9. Flowchart Menampilkan Bilangan urut dari 1 - 10.
Bagaimana penjelesan dari flowchart diatas. Coba anda perhatikan penjabara berikut ini. Setelah itu bandingkan dengan flowcart pada gambar 8. Anda akan mendapatkan perbedaan yang sangat berarti disini.
  • Pada langkah pertama anda diminta untuk menentukan sebuah bilangan yang akan menempati variabel X. Sebagai contoh disini saya mengisinya dengan bilangan 1. Mengapa 1?. Karena kita akan menampilkan bilangan urut seperti yang diminta.
  • Selanjutnya pada langkah kedua hasil dari inputan yang anda masukkan langsung dilayar sehingga menampilkan (angka 1). Perulangan pertama.
  • Selanjutnya pada langkah ke 3 anda diminta untuk melakukan sebuah proses ( x = x + 1). Perhatikan langkah kedua yang ditampilkan adalah x = 1 maka disini kita akan mengisikan variabel x dengan nilai 1 (x = 1 + 1). Dalam proses ini nilai X akan berisi nilai 2. Nilai 2 didapatkan dari 1 + 1. 
  • Selanjutnya pada langkah ke empat hasil dari langkah ketiga akan dilakukan pengecekan. Jika dilihat dari sebuah syarat yang dimasukkan ( x > 11) maka pada langkah 3 nilai x bukan lagi bernilai 1 melainkan bernilai 2, setelah masuk pada langkah ke empat dilakukan pengecekan (2 > 11). Karena hasil yang didapatkan bernilai salah maka sistem akan kembali berulang pada langkah ke 2. 
  • Dilangkah kedua inilah yang diawal sudah bernilai 1 maka setelah mengalami sebuah proses nilai x berubah menjadi 2. Maka yang ditampilkan adalah {1,2}. Perulangan kedua.
  • Selanjutnya akan berlangsung kembali sebuah proses pengulangan seperti yang sudah dicontohkan diatas hingga nanti berakhir ketika nilai dari X menjadi bernilai benar. Jika nilai X sudah bernilai benar maka hasil dari proses ini nanti adalah {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}.
Bagaimana mudah bukan ?. Anda perlu bersabar dan ketelitian untuk memahami materi kali ini. Gunakan konsentrasi tinggi dan logika anda yang baik. Karena jika anda tidak berkonsentrasi dan logika anda tidak berjalan maka anda akan menganggap hal ini adalah sebuah hal yang sangat sulit. Cukup sampai disini pembahasan untuk struktur dasar algortima dan menyajikan algoritma dengan menggunakan flowchart. Jika ada penjelasan yang kurang jelas maka dapat anda sampaikan pada kolom komentar atau jika anda peserta didik SMK Raden Paku Wringinanom Gresik dapat ditanyakan langsung ketika berada pada kelas teori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar